Apakah Anda pernah bertanya-tanya seberapa banyak yang perlu. Anda sisihkan untuk biaya pendidikan tinggi anak Anda dalam 10 atau 20 tahun mendatang? (Melindungi Kekayaan dari Inflasi Melalui Investasi). Dan langkah apa yang harus ambil untuk mempersiapkan biaya tersebut? Sebagai contoh, saat ini, biaya pendidikan tinggi sekitar 7 juta rupiah per semester.
Dan kemungkinan jumlah ini tidak akan cukup untuk menutupi biaya pendidikan tinggi dalam beberapa tahun mendatang. Nilai 10 juta rupiah hari ini tidak sama dengan nilainya dalam 10 atau 15 tahun mendatang. Inflasi telah mengikis nilai uang. Inflasi merujuk pada peningkatan harga barang dan jasa secara luas dan terus-menerus seluruh ekonomi. Itu bukanlah inflasi jika hanya satu barang yang mengalami peningkatan. Kecuali jika barang tersebut memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga barang lain. Inflasi juga dapat lihat sebagai depresiasi uang akibat pasokan uang yang berlebihan, menyebabkan harga barang dan jasa naik. Inflasi terjadi karena beberapa alasan.
Pertama, ketika permintaan akan barang atau jasa dari masyarakat melebihi pasokan yang tersedia, harga barang atau jasa tersebut meningkat. Ini sering terjadi selama Ramadan dan liburan besar ketika permintaan akan kebutuhan pokok tiba-tiba meningkat bandingkan dengan hari-hari biasa. Hal ini sesuai dengan hukum ekonomi yang menyatakan bahwa ketika permintaan naik sementara pasokan tetap konstan, harga cenderung naik. Kedua, biaya produksi yang meningkat dapat mendorong inflasi.
Faktor-faktor seperti kenaikan upah dan kompensasi karyawan, serta biaya bahan baku yang lebih tinggi. Secara tidak langsung menyebabkan peningkatan harga barang dan jasa. Inflasi klasifikasikan menjadi empat kategori: inflasi ringan (di bawah 10% per tahun), inflasi sedang (10%-30% per tahun), inflasi berat (30%-100% per tahun), dan hiperinflasi (di atas 100% per tahun). Penting untuk ingat bahwa inflasi tidak selalu buruk bagi ekonomi selama tetap berada dalam batas yang wajar, di bawah 10%. Inflasi menjadi masalah ketika tidak terkendali atau melebihi target yang tetapkan oleh bank sentral, dalam hal ini Bank Indonesia.
Baca juga : Apakah Investasi: Keinginan atau Kebutuhan?
Oleh karena itu, Bank Indonesia, sebagai bank sentral, memainkan peran strategis dalam menjaga stabilitas nilai Rupiah, baik terhadap barang dan jasa maupun terhadap mata uang asing.
Melindungi Kekayaan dari Inflasi Melalui Investasi
Selama 10 tahun terakhir, tingkat inflasi Indonesia tidak stabil. Pada tahun 2008, terjadi peningkatan yang signifikan, sementara pada tahun 2009 terjadi penurunan menjadi 2,78%. Pada tahun 2015 dan 2016, tingkat inflasi sesuai dengan target pemerintah sebesar 4% dengan deviasi standar 1%. Rata-rata inflasi selama satu dekade terakhir adalah 5,93% per tahun, yang mengkategorikannya sebagai inflasi ringan. Ini berarti bahwa selama 10 tahun terakhir, inflasi telah mengikis daya beli sebesar 59,3%. Anda dapat membayangkan bagaimana inflasi dapat mengikis daya beli Anda dan membuat Anda miskin jika pendapatan Anda tidak sejalan dengan inflasi.
Penting untuk menyadari bahwa kita tidak dapat menghindari inflasi dalam kehidupan kita. Tahun demi tahun, harga kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal terus meningkat. Di sisi lain, kita kadang-kadang lupa untuk menghitung seberapa banyak pendapatan kita sebenarnya telah meningkat bandingkan dengan biaya hidup yang semakin meningkat. Apakah Anda tahu bahwa 1.000.000 rupiah yang Anda miliki hari ini memiliki nilai yang sama dengan 500.000 rupiah setahun yang lalu? Jadi, jika Anda ditawari 1.000.000 rupiah hari ini atau setahun dari sekarang, mana yang akan Anda pilih? Sebagian besar orang akan memilih untuk menerima uang hari ini karena dapat digunakan atau diinvestasikan segera. Konsep nilai waktu uang menyatakan bahwa jumlah uang yang sama hari ini lebih berharga daripada jumlah yang sama di masa depan. Inflasi mengikis nilai uang yang kita miliki karena harga barang dan jasa yang terus naik.
Sebagai contoh, pada tahun 1990-an, harga sepeda motor sekitar 2,5 juta rupiah, tetapi saat ini, harga kendaraan bermotor berkisar antara 12 juta hingga 20 juta rupiah. Inflasi adalah salah satu alasan mengapa investasi diperlukan. Investasi melibatkan alokasi dana untuk memperoleh aset modal pada saat ini, dengan harapan bahwa aset ini akan menghasilkan pengembalian di masa depan. Pada dasarnya, investasi seperti membeli sesuatu hari ini untuk dijual dengan harga lebih tinggi di masa depan. Investasi dilakukan untuk melindungi nilai kekayaan Anda yang ada atau yang akan datang dari depresiasi dan memastikan nilainya tumbuh dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, investasi adalah langkah yang paling tepat untuk melindungi kekayaan Anda dari ancaman inflasi dan mempersiapkan kebutuhan keuangan di masa depan.
Satu pemikiran pada “Melindungi Kekayaan dari Inflasi Melalui Investasi”